Kamis, 02 Februari 2012

LED ZEPPELIN


“CODA” JOHN BONHAM

LED ZEPPELIN 1973
          Setelah merilis album yang langsung menempati urutan teratas paling laris di Amerika, ‘Houses of the Holy’ pada April 1973, Led Zeppelin melangkah ke fase baru dalam perjalanan karirnya. Konsernya di gedung pertunjukan legendaries di Amerika, Madison Square Garden, Juli 1973 difilmkan, yang kemudian diberi judul “The Song Remains the Same”. Sayangnya, kesuksesan tersebut harus dibayar mahal dengan raibnya uang deposit sebesarUS$ 180.000 milik Led Zeppelin untuk Drake Hotel, New York, tempat band dan segenap kru menginap.
         Maklum, pada momen itu, Led Zeppelin telah menjelma menjadi mesin penghasil uang yang sangat menjajikan. Korang The Financial Times mengutip pernyataan Peter Grant, manajer Led Zeppelin bahwa band asuhannya itu bakal mengantongi sekitar US$ 30 juta di tahun berikutnya. Konsernya di Tanpa Stadium, Florida telah eraup pemsukan uang sebesar US$ 309.000, mematahkan rekor The Beatles.

          Film “The Song Remains the Same” sendiri lantas ditayangkan untuk public untuk pertama kalinya di Cinema One, New York pada 20 Oktober 1976. keuntungan yang diraih film tersebut hari itu sebesar US$ 25.000 yang langsung disubangkan untuk Save The Children Fund. Bulan berikutnya, giliran album soundtrack dari film tersebut yang dirilis dan juga berhasil menjadi album laris di Inggris dan Amerika. Dan setelah itu, untuk pertama kalinya Led Zeppelin di layer televise Amerika. Mereka membawakan lagu ‘Black Dog’ di acara “Don Kirshner’s Rock Concert”.

          Di majalah Guitar World edisi Januari 2008, Jimmy Page menuturkan bahwa Led Zeppelin di Madison Square Garden karena terdorong oleh keinginannya untuk merepresantasikan bandnya di layer lebar. Page melihat, di tahun 1973 itu kemajuan yang dialami Led Zeppelin sangat pesat. “Penampilan dan cara kami berpakaian terlihat berbeda dan kualitas bermusik kami pun telah berkembang. Apalagi kai telah empunyai dua album saat itu,” cetusnya.

          Sebenarnya, menurut Page, hasil pengambilan gambar untuk film tersebut kurang memuaskan buatnya. Karena ternyata banyak bagian-bagian penting yang  tertangkap oleh kamera. Makanya, Page akhirnya mengakalinya dengan menyusupkan beberapa adegan seputar kehidupan pribadi para personel Led Zeppelin sebagai ‘tambahan’.

          Tahun berikutnya, tepatnya April Led Zeppelin meresmikan label rekaman milik mereka sendiri, Swam Song. Dengan label inilah, Jimmy Page dkk lantas merilis ‘Physical Graffiti’, Maret 1975. lagi-lagi, penjualan album ini juga melesat menjadi terlaris di Inggris dan Amerika. Salah satu nomr yang lahir dari album ini adalah ‘Kashmir’ yang menyuguhkan permainan sitar Jimmy Page. Popularitas Led Zeppelin pun semakin meroket. Bahkan putri Gerald Ford, Presiden AS masa itu secara terang terangan menyebut Led Zeppelin sebagai band favoritnya saat diwawancarai di sebuah acara Talk Show.
Jhon Bonham Led Zeppelin
       Tragedy yang tak terlupakan sepanjang perjalanan karir Led Zeppelin menjadi pengganjal usia band ini. John Bonham, sang dramer, ditemukan telah tak bernafas lagi pada 25 September 1980, akibat tercekik muntahan alkoholnya sendiri. Kepergian Bonham langsung menghentikan aktivitas Led Zeppelin. Padahal sebelumya, Robert Plant, Jimmy Page, John Paul Jones dan John Bonham tengah menikmati kesuksesan dua album terakhirnya, ‘Presence’ (!(76) da ‘In Through the Out Door’ (1979)  yang berhasil pula mencatat rekor sebagai album paling laris di Amerika dan Inggris.

          Pada 4 Desember 1980, secara resmi Jimmy Page dkk mengumumkan tidak akan melanjutkan Led Zeppelin lagi. Dua tahun setelah meninggalnya John Bonham, Jimmy Page mengumpulkan materi Led Zeppelin yang belum pernah dirilis yang lantas ia satukan dalam sebuah album bertitel ‘Coda’.

Black Beauty
          Membahas tentang Led Zeppelin, Jimmy Page lah otak utamanya. Kaena selain dikenal sebagai gitaris andal, karir Jimmy juga sangat menonjol sebagai composer dan produser. Peranan Jimmy sangat kuat di seluruh penggarapan album Led Zeppelin. Salah satunya adalah lagu balada ‘Stairway to Heaven’ yang dinobatkan sebagai lagu solo terbaik sepanjang masa oleh banyak majalah, termasuk Guitar World dan Total Guitar.

          James Patrick Page yang kelahiran 9 Januari 1944 memulai karirnya sebagai gitaris cabutan (session player) di London. Kemudian bergabung dengan The Yardbirds dari tahun 1966 higga 1968. setelah itu, langsung membentuk Led Zeppelin. Jimmy Page mulai bermain gitar pada usia 12 tahun. Sempat mengambil kursus di kawasan Kingston, sebelum beralih ke pola belajar otodidak. Jimmy menyebut gitaris Scotty Moore dan James Burton yang pernah rekaman bersama mendiang raja rock & roll, Elvis Presley sebagai gitaris yang memengaruhi permainannya di masa-masa awal. Setelah itu berkembang jauh dan mulai mengulik lagu-lagu dan gitaris folk seperti Bert Jansch dan John Renboun serta para pendekar blues macam Elmore James, B.B King, Otis Rush, Buddy Guy, Freddie King hingga Hubert Sumlin.
Jimmy Page Led Zeppelin
        Sebagai gitaris, Jimmy Page berhasil mengukir namanya dengan gemilang. Di majalah Rolling Stone terbitan Amerika tahun 2003, Jimmy Page ditempatkan di posisi ke-9 dalamm deretan “100 Gitaris Terbesar Sepanjang Masa”. Ia juga dua kali terabadikan di Rock and Roll Hall of Fame. Akhir 2007 lalu, Jimmy Page juga dinobatkan oleh para pembaca majalah Total Guitar terbitan Eropa untuk kategori “Legend Award”.

          Permainan gitar Jimmy Page di lagu-lagu Led Zeppelin banyak meberi inspirasi gitaris era selanjutnya. Johnny Ramone (Ramones) misalnya, mendapatkan ide untuk kocokan riff punk-nya setelah mendengarkan lagu ‘Communication Breakdown’. Bahkan Eddie Van Halen pernah pula mengakui bahwa ide permainan two-handed tapping muncul setelah Eddie menyaksikan penampilan Jimmy Page membawakan lagu “Heartbreaker’,

          Sosok Jimmy Page juga disebut-sebut sebagai gitaris yang sangat kreati untuk ukuran masal itu. Ia banyak bereksperimen dengan perangkat efek, permainan slide, memainkan pedal guitar steel di lagu ‘Babe I’m Gonna Leave You’ dan mengeksplorasi alat gesek cello (bow) di Lagu ‘Dazed and Confused’ dan ‘How Many More Times’. Bukan Cuma itu. Untuk teknis rekaman, Jimmy Page juga banyak memunculkan ide-ide mikrofon pada ampli serta perekaman gitar dengan sistim berlapis (layering).

LED ZEPPELIN
          Sepanjang karirnya, Jimmy Page telah memakai banyak sekali jenis gitar. Tapi yang paling sering dihubungkan dengan dirinya adalah Gibson Les Paul, diantaranya Gibson EDS-1275  berleher ganda, Gibson Black Beauty Custom yang hilang dicuri pada tahun 1970, Les Paul Goldtop serta Jimmy Page Signature Les Paul. Akhir 2007, Jimmy Page ‘menemukan kembali’ gitarnya yang hilang dicuri di bandara pada tahun 1970 silam. Sebuah Gibson Les Paul Custom “Black Beauty” buatan 1960 yang menggunakan tiga pickup Bursbucker serta sebuah Bigsy tailpiece. Oleh Gibson Costom Shop, Black Beauty dibuatkan versi replikannya khusus untuk Page.

Sumber : Majalah Gitar Plus Edisi Mei 2008 dan berbagai sumber 
Sony VAIO SV-F14212SGRp 5.699.000Beli di Lanjar.com Sony VAIO SV-T13126CVRp 7.139.000Beli di Lanjar.com Toshiba Satelite C840-1029 DUAL CORERp 3.950.000Beli di Lanjar.com SAMSUNG GALAXY S IV REPLIKARp 1.900.000Beli di Lanjar.com Meja laptop PortableRp 150.000Beli di Lanjar.com Stiker motor Satria f Special EditionRp 50.000Beli di Lanjar.com ExactSeek.com ExactSeek: Relevant Web Search ExactSeek: Relevant Web Search
ExactSeek: Relevant Web Search

Tidak ada komentar:

Posting Komentar